"Selebsky The first sky celebrity media"

'tell about leisure, advertisement and sky celebrity's lifestyle'

Cover Story:


Dewi Adriani, sesuai namanya dia memang seorang dewi pramugari yang telah memenangkan kontes dalam pemilihan Pramugari Terbaik versi INACA 2008, Lahir di Jakarta 6 Januari 1986 punya hobby membaca novel, menulis dan menggambar sketsa busana. Ditengah kesibukannya menjalani profesi Pramugari, masih tetap meluangkan waktu untuk menambah pengetahuannya agar lebih meningkat dengan mengambil kuliah di Fakultas Komunikasi.

Event...
Calender of Events September 2008

1-9 September 2008: Kuta Carnival di Bali.

Event  ini selalu menarik para wisatawan untuk berkunjung ke Bali, karena Kuta adalah tempat yang sangat terkenal untuk turis asing. Sebagai puncak acara menampilkan seni dan budaya Bali, Bazar makanan, pertunjukan musik tradisional dan kontemporer, pameran kerajinan tangan dan lukisan, dan masih banyak lagi kegiatan yang unik dan menarik.

 

2-5 September 2008: Erau Festival di Kalimantan Timur.

Selayang pandang melihat dari dekat kebudayaan Suku Dayak. Festival ini untuk merayakan berdirinya Tenggarong ibu kota kerajaan jaman dahulu beberapa abad yang lampau.

 

5-7  September 2008: Mejuah-juah Festival di Sumatra Utara.

Perayaan tahunan dengan puncak acara pameran bunga dan buah-buahan, tarian adat Karo dan beberapa atraksi menarik lainnya. Festival ini untuk menunjukkan penghargaan dan apresiasi terhadap warisan budaya, ajang promosi karya serta barang produksi setempat.

 

8-9 September 2008: Kemulai Nusanrtara di Bandung Jawa Barat.

Parade beraneka ragam kekayaan budaya Nusantara di dalam panggung budaya dan pameran budaya Nusantara. Diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dengan bekerjasama dengan Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung. Diselenggarakan di gedung Sate dan Gasibu Square.

 

11  September 2008: Tanah Lot Kites Festival di Bali.

Festival layang-layang yang diikuti oleh kontestan dari daerah sekitar dan dari luar negeri. Layang-layang yang unik, demonstrasi olahraga dan bazar penjualan berbagai hasil produk setempat  ikut ambil bagian dalam festival.

 

15  September 2008: International Surfing Exhibition Championship di Bali.

Kompetisi selancar internasional yang akan diikuti oleh para selancar nasional dan internasional. Ikut ambil bagian dalam perhelatan ini juga akan diadakan pameran seni dan budaya.

 

15-22  September 2008:  Bunaken Festival di Sulawesi Utara.

Bunaken adalah sebuah pulau kecil di dekat pantai Manado dengan panorama taman laut yang indah. Tidak jauh dari itu terdapat gunung berapi Manado Tua. Sebagai puncak acara pertunjukan seni dan budaya dari empat suku dari propinsi Sulawesi Utara.

 

20-28 September 2008: Keraton Nusantara Royal Palace Festival di Gowa Sulawesi Utara.

Diselenggarakan di Guwa Sulawesi Utara selama 2 (dua) pekan, diikuti oleh 49 kerajaan dahulu dari seluruh Indonesia. Dalam festival ini dipertunjukkan antara lain: pameran seni dan budaya, festival & parade dan pameran benda purbakala.

 

23  September 2008: Dugderan Warak Ngendok Festival di Semaran Jawa Tengah.

Bazar untuk menyambut datangnya bulan Puasa Ramadhan, diadakan pada siang sampai malam seminggu sebelum puasa tiba bertempat di depan Masjid Agung Kauman. Akhir perayaan diadakan arak-arakan Dugderan dengan ciri khasnya maskot Warak Ngendok.

 

25 -30 September 2008: Ubud Writers and Readers Festival di Bali.

Sebuah event bertaraf Internasional sebagai kecintaan akan sastra yang diselenggaraank setiap tahun dan dihadiri oleh penulis dari berbagai penjuru dunia. Semua partisipan dapat berkomunikasi dengan sesama guna mengembangkan sastra  sehingga dapat memberikan kontribusi buat kehidupan yang lebih baik.

 

27-29 September 2008: Ambon Bay Festival di Mamala dan Morela Maluku Tengah.

Festival penting untuk menunjukkan aneka ragam kekayaan budaya tradisional, kompetisi olahraga serta atraksi tradisional lainnya yang menarik.

 

September 2008: Indonesia Agriculture Expo di National Botanical Park Jababeka Cikarang, Jawa Barat.

Pemeran internasional Agrobisnis di area seluas 30 hektar. Event ini akan diikuti 37 Negara dan akan menjadikan event agrobisnis yang sangat prestise untuk menarik para pembeli yang prespektif, client maupun para investor.

 

September 2008: Bamboo Rafting Laksado di Kandangan Kalimantan Selatan.

Sebuah olahraga petualangan air yang unik dengan menggunakan perahu bambu di sepanjang hulu Sungai Regency. Perayaan akan diadakan selama 1 pekan.

 

September 2008: International Surfing Championship and Exhibition di Sumatra Barat.

Merupakan salah satu perlombaan olahraga selancar kelas dunia yang sangat populer dengan peserta dari seluruh penjuru dunia, karena di pulau Mentawai mempunyai karakter ombak yang unik. Selama perlombaan juga diadakan pameran yang berhubungan dengan kegiatan tersebut di Bukttinggi.

 

September 2008: Indonesia International Travel and Tourism Fair di Jakarta.

Pameran pariwisata Indonesia yang diadakan setiap tahun pada bulan September dengan berbagai macam kegiatan seperti pameran, perdagangan, perserikatan dan seminar.

 

September 2008: Sam Poo Kong/Cheng Ho Festival di Semarang Jawa Tengah.

Peringatan kedatangan pertama kali Laksamana Cheng Ho di Semarang. Upacara peringatan dimulai dari Kuil Sam Poo Kong di gedung batu dilanjutkan ke Kuil tay Kak Sie di Gang Lombok.

 

September 2008: Nusa Dua Fiesta di Bali.

Perayaan yang diadaka di daerah Nusa Dua tempat yang penuh kemewahan untuk wisata. Pertunjukan seni dan budaya, permainan dan kegiatan perlombaal serta pameran lukisan dan kerajinan tangan menjadi puncak acara dalam perayaan ini.

 

September 2008: Madura Bull Races di Madura.

Olahraga yang sangat popular di Madura yang diadakan paling tidak dua kali dalam sebulan di Bangkalan yang terletak di Pulau Madura. Balap sapi merupakan pesta panen yang diadakan di bulan September dan Oktober. Final akan di selenggarakan di Pamekasan ibukota propinsi Madura.


Talk:

Segmentasi dan Profil Psikografis
Oleh: Jacky Mussry Partner, MarkPlus&Co
e-mail: jacky_mussry@markplusinc.com 

 

 

Minggu lalu kebetulan saya menjadi host dari acara bulanan kami, MarkPlus Forum. Topik yang dibahas adalah tentang masalah segmentasi psikografis di Indonesia, sebuah tema klasik namun selalu menarik. Pada acara ini, hadir juga Ibu Yanti B. Sugarda, Managing Director Polling Center—Marketing & Social Research, untuk mempresentasikan hasil studi mutakhirnya tentang “Urban & Rural Lifestyle 2006”.

 

Segmentasi pelanggan terjadi karena perusahaan tidak dapat memuaskan semua orang sekaligus. Perusahaan punya sumber daya—uang, manusia, peralatan—yang terbatas sehingga harus memilah-milah pasar, kemudian memilih, segmen mana yang paling menguntungkan baginya. Jika perusahaan tidak melakukan segmentasi ini, dan ingin menggarap semua pasar, tanpa sumber daya yang memadai bisa dipastikan ia akan kewalahan dan malah akan mengecewakan semua pelanggannya.

 

Secara alamiah, tiap manusia juga tidak diciptakan sama. Ada perbedaan budaya, bahasa, geografi, dan ras. Nilai tiap orang atau sekelompok orang pun berbeda satu sama lain bagi perusahaan. Karena itulah, kemudian dikenal berbagai cara untuk memilah-milah pasar berdasarkan pendekatan geografis, demografis, atau psikografis.

 

Pendekatan geografis dan demografis (tempat, umur, gender, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan sebagainya) merupakan cara melakukan segmentasi yang paling sederhana dan karenanya sering dilakukan. Namun, pendekatan seperti ini tidak lagi mencukupi karena sering ditemui dalam satu segmen geografis-demografis yang sama, terdapat perbedaan yang cukup mencolok di antara masing-masing anggota segmen. Segmentasi seperti ini juga tidak bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang preferensi pembelian konsumen.

 

Maka, pendekatan psikografislah yang paling tepat saat ini. Values dan perilaku konsumen merupakan faktor yang paling berperan dalam keputusan pembelian. Selain itu, berdasarkan pendekatan psikografis ini perusahaan dapat lebih tepat menentukan strategi pemasaran berbagai produknya yang sesuai untuk segmen masing-masing.

 

Sebagai contoh hasil studi berdasarkan pendekatan psikografis ini, saya paparkan secara singkat temuan dari Karthik Siva, Chairman Global Brand Forum (GBF), pada tahun 2005. Ia menemukan bahwa setiap negara memiliki profil psikografis yang unik.

 

Bangsa Malaysia misalnya. Mereka lebih senang bersenang-senang daripada bekerja. Dalam menjalani hidup mereka tidak terlalu ngoyo. Mereka dikenal sebagai bangsa yang santun. Hidup mereka pun sederhana dan lebih senang tinggal bersama-sama dalam satu kelompok. Orientasi hidup mereka pun lebih kepada keluarga.

 

Sedangkan masyarakat India lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat spiritual ketimbang hal-hal yang bersifat material. Mereka bersifat fatalis, percaya bahwa nasib menguasai segala-galanya. Kehormatan keluarga lebih dikedepankan ketimbang kehormatan pribadi. Mereka juga bersifat sentimentil, dramatik, spontan, selalu riang, dan passionate (Ingat film-film Bollywood?).

 

Sementara itu bangsa China lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat material daripada spiritual. Mereka juga ambisius, bertekad kuat untuk sukses, karena itu memiliki etos kerja keras. Beda dengan masyarakat India, masyarakat China lebih berorientasi kepada tindakan daripada hal-hal yang bersifat intelektual.

 

Secara keseluruhan, bangsa Asia—berdasarkan studi GBF tadi—memiliki sejumlah kesamaan nilai-nilai Asia (Asian values). Bangsa Asia dikenal senang hidup harmonis dan teratur, menghormati orang tua, serta memiliki ikatan keluarga dan komunitas yang kuat. Dalam menyelesaikan masalah juga lebih memilih pendekatan musyawarah-mufakat. Bangsa Asia juga dikenal sangat memperhatikan tradisi atau budayanya masing-masing.

 

Lantas, bagaimana dengan di Indonesia sendiri? MarkPlus&Co baru saja melakukan studi berdasarkan pendekatan geografis, demografis, dan psikografis tentang masyarakat Indonesia. Berdasarkan studi ini, kami menemukan bahwa ada 5 kelompok masyarakat Indonesia, yang kami sebut sebagai “The 5 Faces of Indonesian Consumers”, sebagai berikut:

 

§          Indonesia Satu: tinggal di daerah terpencil, berprofesi sebagai pemburu, dan kebutuhan utamanya hanyalah bertahan hidup (survival).

§          Indonesia Dua: tinggal di pedesaan, berprofesi sebagai petani, dan kebutuhan utamanya adalah masalah keamanan.

§          Indonesia Tiga: tinggal di sub-urban (Bekasi atau Tangerang misalnya), berprofesi sebagai buruh kasar, dan kebutuhan utamanya adalah bersosialiasi.

§          Indonesia Empat: tinggal di perkotaan, berprofesi sebagai pekerja kantoran, dan kebutuhan utamanya adalah statusnya di masyarakat.

§          Indonesia Lima: tinggal di metropolitan, berprofesi sebagai wirausahawan atau pekerja kreatif (konsultan, seniman, pekerja IT), dan kebutuhan utamanya adalah pengaktualisasian diri.

 

Akhirnya, saya ingin mengatakan bahwa segmentasi yang tepat bukan hanya berguna untuk keperluan pengembangan produk atau materi iklan semata. Namun juga sangat mempengaruhi strategi pricing, pilihan saluran distribusi, dan sebagainya. Segmentasi yang tepat merupakan titik awal yang baik dalam merumuskan strategi pemasaran selanjutnya.